Quinte Alleanza per la Pace

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Alternate World Roleplay Forum


    The World's Guide

    avatar
    Ellioth C. Fladenberg


    Jumlah posting : 21
    Join date : 20.04.10

    Carta D’Identità
    Position: High President
    Squad: Undine
    Division: Stratega

    The World's Guide Empty The World's Guide

    Post by Ellioth C. Fladenberg Sat Oct 30, 2010 8:58 am

    A. Isthvan

    Negara kecil yang terdiri dari satu pulau beserta beberapa pulau kecil di sekitarnya (kalau di dunia asli, maka itu adalah area Inggris). Sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pegunungan dan bekerja sebagai petani, karena kebanyakan daerah pantai sudah luluh lantak akibat serangan Corrompere dan Baraonda (meski demikian, ada beberapa kelompok warga yang bekerja di daerah pantai sebagai nelayan dan petani garam).

    Karena kebanyakan masalah di negara ini diselesaikan oleh sihir berelemen, teknologi di negara ini tidak berkembang terlalu banyak, baik dalam hal transportasi dan juga sistem elektronik. Untuk transportasi darat, yang paling umum digunakan adalah kuda atau kereta kuda. Untuk transportasi air, jelas saja hanya menggunakan perahu kayu sederhana. Akan tetapi, walaupun sistem transportasi mereka tidak berkembang sejauh ketiga negara lainnya, seringkali alat transportasi ini juga mereka padukan dengan sihir mereka sehingga menjadi lebih berguna (misalnya: perahu kayu yang disihir bisa mengapung di udara).

    Setelah dijajah oleh Corrompere dan Baraonda, memang negara ini kehilangan banyak sumber dayanya (dari perairan jadi semakin minim, perdagangan juga benar-benar dijaga dengan ketat oleh kedua negara itu). Akan tetapi, daerah pedalaman masih belum tersentuh oleh kedua negara penjajah itu. Hal ini jugalah yang mengakibatkan markas QAP dan juga desa yang terletak di dekat markas itu hingga sekarang masih belum terdeteksi oleh para negara penjajah, selain juga karena mereka nyaris tidak punya waktu untuk melakukan pencarian akibat serangan gencar yang dilakukan oleh RTO.

    B. Corrompere

    Negara para perampok, mungkin dapat dikatakan seperti itu. Tidak satupun di antara penduduk negara itu yang benar-benar membenci merebut berbagai hal dari orang lain, baik itu hak seseorang maupun kepemilikannya. Penduduknya tamak dan serakah, serta terdapat jurang yang sangat dalam di antara kaum 'atas' dan kaum yang tertindas. Alias: mereka yang dijadikan budak dan kehilangan haknya tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari kaum atas, walaupun kaum atas bisa sewaktu-waktu menjadi bagian dari para tertindas.

    Sebagian besar dari negara ini terdiri atas daratan, mengakibatkan mereka selalu berusaha mencari cara untuk tidak hanya menjelajah daratan, tapi juga udara. Dan karena itu pula, negara ini adalah satu-satunya negara yang memiliki armada udara serta teknologi yang cukup canggih dalam bidang tersebut.

    Motto kepemimpinan negara ini adalah: "Apa yang milikku adalah milikku, dan apa yang menjadi milikmu adalah milikku."

    C. Baraonda

    Karena dekat dengan area laut, negara ini memiliki armada laut yang tangguh. Teknologi yang paling berkembang di negara ini adalah teknologi transportasi air, karena mereka bahkan sudah mulai meneliti cara untuk mengarungi daerah bawah laut, tidak hanya sekadar permukaannya saja. Teknologi yang berkembang cukup pesat ini, sayangnya, digunakan dengan manisnya untuk memenuhi nafsu berperang para penduduknya.

    Penduduk Baraonda terdengar bengis dan haus darah. Banyak orang-orang jajahan yang dijual sebagai budak ke sini tidak bertahan lebih dari tiga bulan karena dibunuh oleh majikannya. Untuk memuaskan haus darahnya, jika tidak membunuh budak yang mereka miliki, bisa saja mereka saling berperang satu sama lain antar penduduk. Negara ini juga dikenal sebagai penjajah paling kejam, sebagian besar penduduk negara yang dijajahnya mati terbunuh (baik sebagai budak dan sebagai korban dalam pendudukan).

    Motto kepemimpinan negara ini adalah: "Semua yang di hadapan kita tidak lebih dari serangga. Bunuh mereka."

    D. Quoziente

    Negara yang menitikberatkan pengembangan teknologinya di armada tempur darat beserta transportasi daratan. Untuk negara ini, teknologi itu jarang sekali digunakan untuk menyerang negara lain. Hasil pengembangan mereka pada umumnya hanya digunakan sebagai persediaan pertahanan di area-area perbatasan, atau juga terkadang dijual secara ilegal (tanpa sepengetahuan para peneliti sendiri) ke Baraonda dan Corrompere.

    Dikenal sebagai negara yang taat hukum. Pemimpinnya turun-temurun selalu dapat mempertahankan sifat kenetralan negara ini dan juga ketaatan mereka akan asas-asas yang memang sudah berlaku di negara itu. Juga merupakan negara yang paling tidak kenal ampun dalam menghadapi koruptor dan pelanggar hak asasi manusia lainnya. Dapat dikatakan negara paling ideal di antara keempat negara lainnya.

    Kenetralan Quoziente pun bergeser setelah terjadi penyerangan besar-besaran terhadap Isthvan. Negara yang awalnya tidak pernah turun tangan jika terjadi pendudukan ini pun berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin penduduk dari negara itu dan menyediakan tempat tinggal untuk mereka di negara tersebut. Sayangnya, banyak mago yang berasal dari Isthvan yang diselamatkan ini justru tidak tahu berterima kasih, mendirikan suatu organisasi yang bertujuan menghancurkan semua manusia selain kaumnya. Organisasi itulah yang dinamakan RTO, yang markasnya berada di pedalaman hutan Quoziente. Organisasi ini juga dikenal sebagai pengacau kegiatan Baraonda dan Corrompere yang paling besar.

      Waktu sekarang Fri May 17, 2024 9:40 am